REKRUITMEN PENELITI BASELINE SURVEY
PROGRAM MAMPU BaKTI
KERJASAMA
YAYASAN BaKTI – AUTRALIAN AID – COWATER
LATAR BELAKANG
PROGRAM
Program
MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) yang didanai
oleh Australian Aid melalui Cowater dan
Yayasan
BaKTI sedang melaksanakan implementasi Program Penguatan Kapasitas Anggota Parlemen
Perempuan Dalam Memperjuangkan Kebijakan Yang Berpihak Pada Perempuan Dan
Masyarakat Miskin. Program ini direncanakan dilaksanakan di 9 (Sembilan)
provinsi di Indonesia, secara khusus di kawasan timur Indonesia.
Pada
tahun 1 program ini, Yayasan BaKTI bekerjasama dengan Ornop/LSM sebagai mitra
daerah di 3 wiayah meliputi NTB (kota Mataram dan kabupaten Lombok Timur),
Maluku dan Sulsel (kabupaten Bone). Kemudian 6 (enam) provinsi lainnya akan
mulai diasesmen pada tahun 1 ini juga, setelah penyelenggaraan Pemilu pada
April 2014.
Program ini dilaksanakan dengan 2 (dua)
strategi yaitu:
1. Internal Parlemen
- Penguatan kapasitas anggota parlemen perempuan melalui pelatihan, mentoring, studi banding dan metode lain tentang tupoksi (legislasi, gender budgeting dan pengawasan), pemahaman peraturan yang terkait tupoksi, publik speaking, penguatan perspektif mengenai tema MAMPU beserta peraturan terkait.
- Penguatan kapasitas anggota parlemen laki-laki untuk membangun perspektif gender dan kemiskinan melalui pelatihan, mentoring, studi banding dan metode lain sesuai kebutuhan.
Dalam strategi ini, termasuk didalamnya adalah melakukan penguatan
isu MAMPU dan perspektif gender/kemiskinan untuk meningkatkan kesadaran dan
kepedulian terhadap masalah gender dan kemiskinan. Selain itu, mitra daerah akan mengidentifikasi APL yang memiliki komitmen dan
keberpihakan terhadap isu gender dan kemiskinan yang akan menjadi fokal point
di dalam parlemen. APL tersebut akan terus-menerus didekati dan dikuatkan
dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan terkait tupoksinya agar dapat
bersinergi dengan APP bahkan mendukung APP.
2.
Eksternal Parlemen
- Memberikan dukungan dalam bentuk data dan pemahaman terkait isu MAMPU, penguatan kapasitas dan tenaga ahli yang diorganisir oleh mitra daerah dari berbagai pihak dan sumber.
- Membangun jaringan dengan LSM/CSO lokal, Kaukus Perempuan Politik/Parlemen dan Partai Politik untuk advokasi kebijakan dan mentoring.
- Membangun jaringan media untuk publikasi hasil kerja Anggota Parlemen Perempuan.
- Membangun sinergis dengan pemerintah melaui pertemuan koordinasi dengan SKPD/dinas terkait dan jaringan dengan Anggota Parlemen Perempuan.
- Penguatan komunitas/konstituen melalui pendidikan kritis terkait hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, hak-hak sipil dan politik serta pendidikan politik, pengorganisasian, dan mengoptimalkan temu konstituen untuk menyalurkan aspirasi ke DPRD.
Berdasarkan kedua strategi implementasi
tersebut, diharapkan pada tahun ke-7, meningkatnya
kualitas hidup perempuan miskin di 19 kabupaten yang menjadi area program.
Peningkatan ini menggunakan indikator capaian yaitu adanya kebijakan dan
implementasinya yang pro poor dan responsive gender yang berkontribusi terhadap
capaian positif dari kelima isu MAMPU.
Olehnya itu,
sebelum program ini dimulai dengan implementasi kedua strategi tersebut maka
sebelumnya perlu dilakukan baseline survey sebagai dasar untuk menilai
perkembangan, kemajuan dan perubahan yang terjadi selama pelaksanaan program.
Baseline survey
ini akan memetakan kondisi riil di lapangan terkait dengan 5 (lima) tema MAMPU
dan kemiskinan di 9 (Sembilan) provinsi, khususnya di wilayah program baik
tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa.
Adapun
tujuan, metodologi, responden dan hal-hal lainnya yang terkait penelitian ini,
diuraikan lebih lanjut dalam ToR Baseline Survey terlampir.
REKRUITMEN PENELITI
Rekrutmen 2 (dua) orang peneliti untuk baseline wilayah program
selama 4 (empat) bulan.
Adapun
hal-hal yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1.
Tugas
- Kunjungan lapangan ke 9 (sembilan) wilayah program yang meliputi 9 (sembilan) provinsi dan 20 (dua puluh) kabupaten/kota di KTI.
- Membuat desain penelitian wilayah program.
- Pengumpulan data (primer dan sekunder).
- Input dan kompilasi data.
- Analisa dan pembuatan laporan hasil penelitian.
- Pembuatan baseline data.
2.
Kualifikasi
- Minimum S1 Sosial.
- Berpengalaman minimal 5 tahun dalam bidang penelitian di bidang sosial kemasyarakat dan gender.
- Komunikasi yang baik dalam bahasa Indonesia dan Inggris, lisan dan tulisan.
- Self Initiative, motivated dan mampu bekerja dengan deadline yang ketat.
- Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan pengawasan minim.
- Dapat berkeja dengan tekanan kerja yang padat dengan waktu yang terbatas.
- Mampu bekerja dalam tim.
REKRUITMEN LEMBAGA PENELITIAN
Rekruitmen 1 (satu) lembaga
penelitian untuk baseline wilayah
program selama 4 (empat)
hari kerja.
Adapun
hal-hal yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Tugas
- Kunjungan lapangan ke 9 (sembilan) wilayah program yang meliputi 9 (sembilan) provinsi dan 20 (dua puluh) kabupaten/kota di KTI.
- Membuat desain penelitian wilayah program.
- Pengumpulan data (primer dan sekunder).
- Input dan kompilasi data.
- Analisa dan pembuatan laporan hasil penelitian.
- Pembuatan baseline data.
Kualifikasi
- Lembaga penelitian.
- Berpengalaman minimal 5 tahun dalam bidang penelitian di bidang sosial kemasyarakat dan gender.
- Komunikasi yang baik dalam bahasa Indonesia dan Inggris, lisan dan tulisan.
- Self Initiative, motivated dan mampu bekerja dengan deadline yang ketat.
- Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan pengawasan minim.
- Dapat berkeja dengan tekanan kerja yang padat dengan waktu yang terbatas.
- Mampu bekerja dalam tim.
LOKASI DAN DURASI
Posisi ini adalah local hired dan akan berbasis di Kantor
Yayasan BaKTI di Makassar, Indonesia. Durasi penugasan untuk post ini adalah 4 (empat) bulan dimulai 9
Juni – 9 September 2014 dengan
kemungkinan perpanjangan tergantung pada
kinerja.
Yayasan BaKTI membuka kesempatan yang
sama bagi semua pelamar dan akan dipilih berdasarkan prestasi melalui proses
perekrutan sesuai standard Yayasan BaKTI tanpa membedakan latar belakang etnis,
jenis kelamin, kecacatan, status sosial-ekonomi, orientasi seksual atau
keyakinan agama.