Ada peluang kuliah gratis nih buat kalian lulusan Sarjana (S-1) 2013.
Bakrie Center Foundation (BCF) kembali memberikan beasiswa kepada
mahasiswa pascasarjana untuk tahun ajaran 2013-2014.
Tahun ini, beasiswa yang dinamakan Bakrie Graduate Fellowship (BGF) ini terbuka bagi mahasiswa pascasarjana di 11 universitas negeri yang menjalin kemitraan dengan BCF. Beasiswa BGF tahun ini merupakan ketiga kalinya yang dilakukan BCF secara berturut-turut sejak BCF berdiri di 2010.
Ke-11 universitas tersebut adalah Universitas Andalas Padang, Universitas Lampung (Unila), Universitas Mulawarman, Universitas Samratulangi Manado, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Universitas Cendrawasih Papua, Universitas Udayana Bali, ITB Bandung, IPB Bogor, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Bantuan dana yang diberikan untuk per semester meliputi bantuan pembayaran uang kuliah, bantuan biaya hidup, bantuan pembelian buku, dan bantuan penelitian. Asyik kan?
Selain bantuan pendidikan, penerima beasiswa juga akan mendapatkan kesempatan mengikuti Leadership Development Program for Graduatre Student. Program kepemimpinan ini melibatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Daerah (Kadinda) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
Chief Executive Officer BCF Imbang J. Mangkuto mengatakan, manfaat terbesar yang didapat oleh peserta BGF justru pada periode setelah beasiswa berakhir. Hal itu dikarenakan peserta akan terus menerus mendapatkan leadership coaching dari BCF.
"Selain itu peserta akan mempunyai jejaring yang sangat kuat dari sesama penerima beasiswa, sesama peserta LDGS, mentor-mentor di Kadin atau PNPM pada angkatan yang sama ataupun lintas angkatan.
Lebih lanjut, untuk bisa mendapatkan beasiswa BCF, calon mahasiswa penerima harus memenuhi beberapa persyaratan akademik dan kepemimpinan atau leadership melalui dua tahap seleksi. Seleksi Tahap I atau seleksi Potensi Akademik dilakukan oleh Program Pascasarjana dari universitas tempat asal mahasiswa dan Seleksi Tahap II atau Leadership Assessment dilaksanakan oleh BCF.
"Saat ini proses seleksi tahap pertama tengah kami lakukan meliputi sosialisasi dan penjaringan, penetapan calon penerima oleh universitas, serta pengiriman daftar calon ke BCF," ucapnya.
Melalui pelatihan ini, BCF berusaha untuk mensinergikan potensi sumber daya manusia (SDM), dunia usaha dan perguruan tinggi dalam kerangka segitiga yang saling mendukung atau biasa dikenal sebagai Triple Helix. Pada kerangka segitiga tersebut potensi untuk inovasi dan pembangunan ekonomi terletak pada peran yang lebih menonjol dari tiga pihak, yaitu universitas, industri, dan pemerintah.
Setelah daftar calon penerima beasiswa BGF diterima oleh BCF, maka tahap selanjutnya yang merupakan seleksi assessment kepemimpinan akan dimulai. Tahap ini diperkirakan dimulai Agustus akan dilakukan oleh pihak BCF.
Imbang mengimbuh, salah satu keunggulan program beasiswa BGF adalah menghasilkan kader dengan kemampuan akademik dan kepemimpinan mumpuni. Oleh karena itu, selain asesmen kemampuan akademik pada Tahap I, BCF juga akan melakukan penilaian terhadap potensi kepemimpinan calon mahasiswa melalui wawancara.
"Melalui bantuan beasiswa dan pelatihan kepemimpinan ini, kami berharap agar dalam 15 tahun mendatang lahir pemimpin-pemimpin muda yang memiliki wawasan regional namun tetap peka dengan isu-isu kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Bagi mereka yang berminat untuk mengajukan permohonan beasiswa, bisa menghubungi sekretariat sekolah program pasca sarjana di kampusnya masing-masing atau direktorat bidang kerjasama. Informasi jadwal seleksi dan persyaratan beasiswa juga didapatkan dengan mengunjungi www.bcf.or.id.
Sekadar informasi, BGF atau Beasiswa Pascasarjana Bakrie adalah sebuah paket beasiswa yang disediakan oleh BCF bagi mahasiswa pascasarjana tahun kedua untuk jangka waktu 12 bulan. Semoga sukses! (ade)
Tahun ini, beasiswa yang dinamakan Bakrie Graduate Fellowship (BGF) ini terbuka bagi mahasiswa pascasarjana di 11 universitas negeri yang menjalin kemitraan dengan BCF. Beasiswa BGF tahun ini merupakan ketiga kalinya yang dilakukan BCF secara berturut-turut sejak BCF berdiri di 2010.
Ke-11 universitas tersebut adalah Universitas Andalas Padang, Universitas Lampung (Unila), Universitas Mulawarman, Universitas Samratulangi Manado, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Universitas Cendrawasih Papua, Universitas Udayana Bali, ITB Bandung, IPB Bogor, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Bantuan dana yang diberikan untuk per semester meliputi bantuan pembayaran uang kuliah, bantuan biaya hidup, bantuan pembelian buku, dan bantuan penelitian. Asyik kan?
Selain bantuan pendidikan, penerima beasiswa juga akan mendapatkan kesempatan mengikuti Leadership Development Program for Graduatre Student. Program kepemimpinan ini melibatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Daerah (Kadinda) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
Chief Executive Officer BCF Imbang J. Mangkuto mengatakan, manfaat terbesar yang didapat oleh peserta BGF justru pada periode setelah beasiswa berakhir. Hal itu dikarenakan peserta akan terus menerus mendapatkan leadership coaching dari BCF.
"Selain itu peserta akan mempunyai jejaring yang sangat kuat dari sesama penerima beasiswa, sesama peserta LDGS, mentor-mentor di Kadin atau PNPM pada angkatan yang sama ataupun lintas angkatan.
Lebih lanjut, untuk bisa mendapatkan beasiswa BCF, calon mahasiswa penerima harus memenuhi beberapa persyaratan akademik dan kepemimpinan atau leadership melalui dua tahap seleksi. Seleksi Tahap I atau seleksi Potensi Akademik dilakukan oleh Program Pascasarjana dari universitas tempat asal mahasiswa dan Seleksi Tahap II atau Leadership Assessment dilaksanakan oleh BCF.
"Saat ini proses seleksi tahap pertama tengah kami lakukan meliputi sosialisasi dan penjaringan, penetapan calon penerima oleh universitas, serta pengiriman daftar calon ke BCF," ucapnya.
Melalui pelatihan ini, BCF berusaha untuk mensinergikan potensi sumber daya manusia (SDM), dunia usaha dan perguruan tinggi dalam kerangka segitiga yang saling mendukung atau biasa dikenal sebagai Triple Helix. Pada kerangka segitiga tersebut potensi untuk inovasi dan pembangunan ekonomi terletak pada peran yang lebih menonjol dari tiga pihak, yaitu universitas, industri, dan pemerintah.
Setelah daftar calon penerima beasiswa BGF diterima oleh BCF, maka tahap selanjutnya yang merupakan seleksi assessment kepemimpinan akan dimulai. Tahap ini diperkirakan dimulai Agustus akan dilakukan oleh pihak BCF.
Imbang mengimbuh, salah satu keunggulan program beasiswa BGF adalah menghasilkan kader dengan kemampuan akademik dan kepemimpinan mumpuni. Oleh karena itu, selain asesmen kemampuan akademik pada Tahap I, BCF juga akan melakukan penilaian terhadap potensi kepemimpinan calon mahasiswa melalui wawancara.
"Melalui bantuan beasiswa dan pelatihan kepemimpinan ini, kami berharap agar dalam 15 tahun mendatang lahir pemimpin-pemimpin muda yang memiliki wawasan regional namun tetap peka dengan isu-isu kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Bagi mereka yang berminat untuk mengajukan permohonan beasiswa, bisa menghubungi sekretariat sekolah program pasca sarjana di kampusnya masing-masing atau direktorat bidang kerjasama. Informasi jadwal seleksi dan persyaratan beasiswa juga didapatkan dengan mengunjungi www.bcf.or.id.
Sekadar informasi, BGF atau Beasiswa Pascasarjana Bakrie adalah sebuah paket beasiswa yang disediakan oleh BCF bagi mahasiswa pascasarjana tahun kedua untuk jangka waktu 12 bulan. Semoga sukses! (ade)