Arus Pelangi adalah
organisasi non profit non pemerintah yang menganut prinsip independen,
anti-diskriminasi, kesetaraan gender, anti-kekerasan, pluralisme, egaliter, dan
imparsial dalam mewujudkan visi misinya; yaitu terus mendorong terwujudnya
tatanan masyarakat yang bersendikan pada nilai-nilai kesetaraan, berprilaku dan
memberikan penghormatan terhadap hak-hak kaum lesbian, gay, biseksual,
transeksual, dan transgender (LGBT) sebagai hak asasi manusia. Ruang lingkup
kerja Arus Pelangi terbagi dalam 4 pilar strategi yaitu advokasi, kampanye,
pendidikan, dan pengorganisasian.
Sejak tahun 2010, Arus Pelangi bekerjasama dengan RFSL Swedia dalam program untuk mengurangi tingkat diskriminasi dan kekerasan terhadap LGBT di 3 kota di Indonesia termasuk Jakarta, Jogjakarta,dan Makasar. Dalam program ini Arus Pelangi bekerjasama dengan Komunitas Sehati Makasar(KSM) dan People Like Us Satu Hati Jogjakarta (PLU).
Di Indonesia sendiri, sulit mendapatkan data konkrit terkait prilaku kekerasan dan diskriminasi terhadap siswa/i disekolah, namun dari hasil diskusi dengan berbagai pihak ditemukan bahwa tindakan kekerasan termasuk bullying terhadap siswa/i oleh seniornya (bahkan Guru) masih sering terjadi sampai saat ini. Pihak sekolah sering menutup mata akan masalah ini. Hal ini tentu saja sangat meresahkan para korban dan siswa/i di sekolah tersebut. Pemerintah sendiri juga masih belum mempunyai metode yang tepat untuk mengurangi tingkat bullying di sekolah.
Untuk itu, perlu adanya upaya yang dapat mengurangi tingkat diskriminasi dan kekerasan di lingkungan sekolah hanya karena ekspresi gender dan sikap anak-anak ini dianggap ”beda” (cowok yang feminim maupun cewek tomboi) oleh norma-norma setempat dengan cara memberikan pendidikan mengenai ”Anti Bullying berbasis SOGI” kepada remaja, khususnya pada tingkat SMU sederajat di tiga kota, yaitu: Jakarta, Jogjakarta dan Makassar.
Sebagai bagian dari program ini, Arus Pelangi, KSM, dan PLU mengembangkan Modul Pendidikan Anti Bullying berbasis SOGI untuk mengurangi diskriminasi dan kekerasan terhadap siswa/i berbasis keberagaman ekspresi gender. Sebagai pelengkap dari modul ini, diperlukan materi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) untuk mendukung kampanye Pendidikan Anti Bullying berbasis SOGI yang memuat unsur Sexual Orientation and Gender Identity (SOGI), Bullying, dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Oleh karena itu Arus Pelangi membuka lowongan untuk satu (1) posisi, yaitu: Konsultan Pembuatan Media KIE Anti Bullying berbasis SOGI.
Konsultan diharapkan untuk:
Sejak tahun 2010, Arus Pelangi bekerjasama dengan RFSL Swedia dalam program untuk mengurangi tingkat diskriminasi dan kekerasan terhadap LGBT di 3 kota di Indonesia termasuk Jakarta, Jogjakarta,dan Makasar. Dalam program ini Arus Pelangi bekerjasama dengan Komunitas Sehati Makasar(KSM) dan People Like Us Satu Hati Jogjakarta (PLU).
Di Indonesia sendiri, sulit mendapatkan data konkrit terkait prilaku kekerasan dan diskriminasi terhadap siswa/i disekolah, namun dari hasil diskusi dengan berbagai pihak ditemukan bahwa tindakan kekerasan termasuk bullying terhadap siswa/i oleh seniornya (bahkan Guru) masih sering terjadi sampai saat ini. Pihak sekolah sering menutup mata akan masalah ini. Hal ini tentu saja sangat meresahkan para korban dan siswa/i di sekolah tersebut. Pemerintah sendiri juga masih belum mempunyai metode yang tepat untuk mengurangi tingkat bullying di sekolah.
Untuk itu, perlu adanya upaya yang dapat mengurangi tingkat diskriminasi dan kekerasan di lingkungan sekolah hanya karena ekspresi gender dan sikap anak-anak ini dianggap ”beda” (cowok yang feminim maupun cewek tomboi) oleh norma-norma setempat dengan cara memberikan pendidikan mengenai ”Anti Bullying berbasis SOGI” kepada remaja, khususnya pada tingkat SMU sederajat di tiga kota, yaitu: Jakarta, Jogjakarta dan Makassar.
Sebagai bagian dari program ini, Arus Pelangi, KSM, dan PLU mengembangkan Modul Pendidikan Anti Bullying berbasis SOGI untuk mengurangi diskriminasi dan kekerasan terhadap siswa/i berbasis keberagaman ekspresi gender. Sebagai pelengkap dari modul ini, diperlukan materi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) untuk mendukung kampanye Pendidikan Anti Bullying berbasis SOGI yang memuat unsur Sexual Orientation and Gender Identity (SOGI), Bullying, dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Oleh karena itu Arus Pelangi membuka lowongan untuk satu (1) posisi, yaitu: Konsultan Pembuatan Media KIE Anti Bullying berbasis SOGI.
Konsultan diharapkan untuk:
- Menghasilkan design media KIE untuk Kampanye Anti Bullying berbasis SOGI,
- Memastikan terintegrasinya konsep SOGI, HAM, dan Bullying ke dalam media KIE yang dikembangkan,
- Melakukan uji coba design media KIE, dan
- Melakukan finalisasi design media KIE.
Adapun kriteria yang dibutuhkan untuk posisi Konsultan ini adalah:
- Memiliki portofolio dalam mendesain beragam media KIE (video, pamphlet, brosur, komik, dll.)
- Memahami konsep SOGI, HAM, dan Bullying
- Memahami dan/atau pernah menjadi bagian dari pergerakan LGBT di Indonesia,
- Memiliki perspektif yang terbuka terhadap keberagaman dan komunitas LGBT di Indonesia,
- Dapat mengoperasikan berbagai aplikasi (software) design dan multimedia, dan
- Dapat bekerjasama dalam tim, dapat bekerja dibawah tekanan, teliti, cepat belajar, flexible, dan positif thinker.
Lowongan ini terbuka bagi komunitas LGBT dan sahabat-sahabat komunitas LGBT.
Kirimkan Proposal berikut Penawaran Harga dan Profil Konsultan ke alamat email: ap@aruspelangi.or.id, cc: anna@aruspelangi.or.id.
Lamaran ditunggu paling lambat tanggal 22 Juni 2013 dengan tidak lupa menuliskan Kerja-NGO.com pada badan Surel.
Salam keberagaman,
Arus Pelangi
Kirimkan Proposal berikut Penawaran Harga dan Profil Konsultan ke alamat email: ap@aruspelangi.or.id, cc: anna@aruspelangi.or.id.
Lamaran ditunggu paling lambat tanggal 22 Juni 2013 dengan tidak lupa menuliskan Kerja-NGO.com pada badan Surel.
Salam keberagaman,
Arus Pelangi