VACANCY ANNOUNCEMENT
MONITORING & EVALUATION SPECIALIST
Latar Belakang
Jawa Tengah merupakan provinsi yang memiliki jumlah penduduk miskin terbesar ke-3 di Indonesia. Pada satu sisi, di Jawa Tengah juga menjadi provinsi dengan tingkat upah minimum regional (UMR) terendah ke-2 di Indonesia setelah DI Yogyakarta. Dengan tingkat UMR yang rendah, Jawa Tengah sangat menarik bagi para investor industri padat karya, khususnya garmen, untuk berinvestasi di Jawa Tengah. Jumlah investasi besar yang masuk tentu saja membawa konsekuensi pada permintaan atau kebutuhan tenaga kerja yang besar. Namun ironisnya, di Jawa Tengah masih memiliki tingkat pengangguran dan kemiskinan yang relatif tinggi. Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah adanya kesenjangan (gap) antara kebutuhan/permintaan tenaga kerja dari industri dengan kualitas ketrampilan kerja yang dihasilkan dari lulusan sekolah vokasi dan lembaga pelatihan kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri.
SINERGI (Strengthening Coordination for Inclusive Workforce Development in Indonesia) merupakan sebuah proyek yang didanai oleh USAID yang dilakukan oleh Konsorsium yang terdiri dari Rajawali Foundation (RF) dan Pusat Transformasi Kebijakan Publik Indonesia (TRANSFORMASI). SINERGI bertujuan untuk memperkuat koordinasi pembangunan ketenagakerjaan inklusif melalui pelibatan tripartit, yakni pemuda, perusahaan, dan pemerintah daerah guna memperbaiki akses informasi kaum muda dari golongan ekonomi kurang mampu dan rentan terhadap pelatihan kerja, kesempatan dan peluang kerja.
SINERGI selama 15 bulan fase piloting (2017-2018) akan melakukan beberapa kegiatan penting untuk mendukung penguatan koordinasi kebijakan pembangunan ketenagakerjaan inklusif di provinsi Jawa Tengah, yakni: (1) pemetaan aktor & pemangku kepentingan (workforce champions mapping); (2) penelitian ketenagakerjaan inklusif (workforce research); (3) dialog nasional ketenagakerjaan inklusif (workforce dialogues); (4) pembentukan Kelompok Aksi (POKSI); (5) pelaksanaan Dana Sinergi (Opportunity Fund); (6) Major Events, meliputi: (a) Pemuda-Perusahaan-Pemerintah Daerah (3P Meeting); (b) Human Resource Workshop; (c) Youth festival; dan (d) Awareness raising campaign.
Berdasarkan hasil pemetaan pemangku kepentingan (workforce champions mapping) yang telah dilakukan oleh Tim SINERGI[1]menemukan bahwa simpul-simpul permasalahan koordinasi pembangunan ketenagakerjaan inklusif di Jawa Tengah yaitu: (1)asesmen kebutuhan berbasis inklusi sosial, dimana simpul ini terkait dengan persoalan tidak tersedianya dokumen grand desain & road map pengembangan kapasitas pemuda miskin dan rentan; (2) akses informasi peluang kerja, dimana simpul ini terkait dengan belum adanya strategi pemberian akses informasi ketenagakerjaan yang inovatif dan adaptif terhadap kebutuhan generasi milineal; (3) link and match sistem pelatihan kerja, di mana simpul ini terkait dengan desain sistem pelatihan kerja yang belum berpusat pada kebutuhan, aspirasi, potensi dan minat kelompok pemuda miskin dan rentan; (4) pola pendampingan, pemagangan dan penempatan kerja, dimana simpul ini terkait dengan sistem pendampingan peserta pelatihan yang belum optimal sehingga belum mampu membentuk karakter mental dan kemandirian para pemuda miskin dan rentan;
(5) kurikulum dan modul pelatihan berbasis inklusi sosial, simpul ini berkaitan dengan masalah subtansi kurikulum yang belum menggunakan pendekatan PYD (positive youth development) dan YEE (youth economic empowerment); (6) Co-design innovative solution, simpul ini berkaitan dengan persoalan keberadaan rencana aksi bersama antara pemuda-perusahaan-pemerintah daerah (3P), serta mainstreaming ketenagakerjaan inklusif ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah; (7) komunikasi kebijakan ketenagakerjaan inklusif, dimana simpul ini berkaitan dengan lemahnya kapasitas pemaangku kepentingan dalam melakukan advokasi, sosialisasi, dan dialog kebijakan ketenagakerjaan inklusif di daerah.
Kelompok penerima manfaat langsung (direct beneficiaries) kegiatan Dana SINERGI (Opportunity Fund) yakni kaum muda berusia 18-34 tahun dari golongan ekonomi kurang mampu dan rentan, serta berpenghasilan kurang dari $2/hari. Oleh karena itu, setiap Konsorsia 3P yang akan mengusulkan kegiatan peningkatan ketrampilan kerja dan perbaikan akses informasi kerja bagi kaum muda harus memenuhi ketentuan dan kriteria kelompok penerima manfaat sebagaimana ditetapkan oleh SINERGI.
Rincian Tugas & Tanggung Jawab (Duties and responsibilities)
Project Management
Hanya pelamar dengan kualifikasi terbaik yang akan dihubungi.
MONITORING & EVALUATION SPECIALIST
Latar Belakang
Jawa Tengah merupakan provinsi yang memiliki jumlah penduduk miskin terbesar ke-3 di Indonesia. Pada satu sisi, di Jawa Tengah juga menjadi provinsi dengan tingkat upah minimum regional (UMR) terendah ke-2 di Indonesia setelah DI Yogyakarta. Dengan tingkat UMR yang rendah, Jawa Tengah sangat menarik bagi para investor industri padat karya, khususnya garmen, untuk berinvestasi di Jawa Tengah. Jumlah investasi besar yang masuk tentu saja membawa konsekuensi pada permintaan atau kebutuhan tenaga kerja yang besar. Namun ironisnya, di Jawa Tengah masih memiliki tingkat pengangguran dan kemiskinan yang relatif tinggi. Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah adanya kesenjangan (gap) antara kebutuhan/permintaan tenaga kerja dari industri dengan kualitas ketrampilan kerja yang dihasilkan dari lulusan sekolah vokasi dan lembaga pelatihan kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri.
SINERGI (Strengthening Coordination for Inclusive Workforce Development in Indonesia) merupakan sebuah proyek yang didanai oleh USAID yang dilakukan oleh Konsorsium yang terdiri dari Rajawali Foundation (RF) dan Pusat Transformasi Kebijakan Publik Indonesia (TRANSFORMASI). SINERGI bertujuan untuk memperkuat koordinasi pembangunan ketenagakerjaan inklusif melalui pelibatan tripartit, yakni pemuda, perusahaan, dan pemerintah daerah guna memperbaiki akses informasi kaum muda dari golongan ekonomi kurang mampu dan rentan terhadap pelatihan kerja, kesempatan dan peluang kerja.
SINERGI selama 15 bulan fase piloting (2017-2018) akan melakukan beberapa kegiatan penting untuk mendukung penguatan koordinasi kebijakan pembangunan ketenagakerjaan inklusif di provinsi Jawa Tengah, yakni: (1) pemetaan aktor & pemangku kepentingan (workforce champions mapping); (2) penelitian ketenagakerjaan inklusif (workforce research); (3) dialog nasional ketenagakerjaan inklusif (workforce dialogues); (4) pembentukan Kelompok Aksi (POKSI); (5) pelaksanaan Dana Sinergi (Opportunity Fund); (6) Major Events, meliputi: (a) Pemuda-Perusahaan-Pemerintah Daerah (3P Meeting); (b) Human Resource Workshop; (c) Youth festival; dan (d) Awareness raising campaign.
Berdasarkan hasil pemetaan pemangku kepentingan (workforce champions mapping) yang telah dilakukan oleh Tim SINERGI[1]menemukan bahwa simpul-simpul permasalahan koordinasi pembangunan ketenagakerjaan inklusif di Jawa Tengah yaitu: (1)asesmen kebutuhan berbasis inklusi sosial, dimana simpul ini terkait dengan persoalan tidak tersedianya dokumen grand desain & road map pengembangan kapasitas pemuda miskin dan rentan; (2) akses informasi peluang kerja, dimana simpul ini terkait dengan belum adanya strategi pemberian akses informasi ketenagakerjaan yang inovatif dan adaptif terhadap kebutuhan generasi milineal; (3) link and match sistem pelatihan kerja, di mana simpul ini terkait dengan desain sistem pelatihan kerja yang belum berpusat pada kebutuhan, aspirasi, potensi dan minat kelompok pemuda miskin dan rentan; (4) pola pendampingan, pemagangan dan penempatan kerja, dimana simpul ini terkait dengan sistem pendampingan peserta pelatihan yang belum optimal sehingga belum mampu membentuk karakter mental dan kemandirian para pemuda miskin dan rentan;
(5) kurikulum dan modul pelatihan berbasis inklusi sosial, simpul ini berkaitan dengan masalah subtansi kurikulum yang belum menggunakan pendekatan PYD (positive youth development) dan YEE (youth economic empowerment); (6) Co-design innovative solution, simpul ini berkaitan dengan persoalan keberadaan rencana aksi bersama antara pemuda-perusahaan-pemerintah daerah (3P), serta mainstreaming ketenagakerjaan inklusif ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah; (7) komunikasi kebijakan ketenagakerjaan inklusif, dimana simpul ini berkaitan dengan lemahnya kapasitas pemaangku kepentingan dalam melakukan advokasi, sosialisasi, dan dialog kebijakan ketenagakerjaan inklusif di daerah.
Kelompok penerima manfaat langsung (direct beneficiaries) kegiatan Dana SINERGI (Opportunity Fund) yakni kaum muda berusia 18-34 tahun dari golongan ekonomi kurang mampu dan rentan, serta berpenghasilan kurang dari $2/hari. Oleh karena itu, setiap Konsorsia 3P yang akan mengusulkan kegiatan peningkatan ketrampilan kerja dan perbaikan akses informasi kerja bagi kaum muda harus memenuhi ketentuan dan kriteria kelompok penerima manfaat sebagaimana ditetapkan oleh SINERGI.
Rincian Tugas & Tanggung Jawab (Duties and responsibilities)
Project Management
- Mengelola sistem databased kaum muda penerima manfaat kegiatan SINERGI yang diintegrasikan denganBaneficiary Tracking System
- Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan analisis data hasil verifikasi dan asesmen profil kaum muda penerima manfaat Dana Sinergi (Opportunity Fund)
- Melakukan pengumpulan, pengolahan, pengukuran, dan analisis data terkait pelaksanaan kegiatan pelatihan kerja, pemagangan kerja, dan pendampinan usaha yang dilakukan oleh 16 konsorsia 3P dengan pembiayaan dari Dana Sinergi (Opportunity Fund)
- Melakukan monitoring, pengukuran capaian indikator kinerja, pengolahan dan analisis data kegiatan-kegiatan POKSI/SINERGI, khususnya major events SINERGI
- Melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja POKSI dalam menjalankan rencana aksi inovatif bersama ketenagakerjaan inklusif
- Mengembangkan metodologi dan tools untuk mengimplementasikan M&E Plan sesuai kebutuhan POKSI/SINERGI
- Mengidentifikasi champion/best practice dari penerima manfaat, konsorsia 3P dan anggota POKSI yang dapat dijadikan promosi atau hasil pembelajaran kegiatan SINERGI
- Mendokumentasikan dan melaporkan suscces stories dari pelaksanaan proyek SINERGI
- Melakukan kunjungan lapangan untuk memverikasi laporan, mendokumentasi, memonitor dan melaporkan kegiatan SINERGI
- Melakukan input data ke dalam sistem FULCRUM
- Menyusun pelaporan hasil monitoring dan evaluasi terkait capaian indikator-indikator kinerja proyek SINERGI
- Melakukan kegiatan lainnya yang ditugaskan oleh Deputi Director dan Project Leader yang sesuai dengan keahlian dan bidang pekerjaan
- Melakukan koordinasi dengan tim M&E Mitra Kunci – USAID terkait M&E Data Quality Assurance danBeneficiary Tracking System (BTS)
- Melakukan koordinasi dengan POKSI ketenagakerjaan inklusif, khususnya terkait pengembangan databased profil kaum muda miskin dan rentan di kabupaten/kota mitra SINERGI
- Melakukan koordinasi dengan Deputy Project Leader SINERGI, Youth Officer, dan Partnership Officer terkait mekanisme pengumpulan data untuk kebutuhan monev
- Melakukan perubahan/penyesuaian data untuk kebutuhan monev dari setiap kegiatan SINERGI, khususnya pelaksanaan Dana Sinergi, dengan mengacu pada Workplan & MEL Plan SINERGI
- Memilih subyek dan tema kegiatan SINERGI yang akan diangkat sebagai success stories dan/atau hasil pembelajaran SINERGI
- Dokumen laporan hasil pengolahan data 400 pemuda penerima manfaat Dana Sinergi yang telah diverifikasi oleh Tim Verifikator Data SINERGI
- Dokumen laporan hasil pengolahan dan analisis data hasil asesmen potensi, minat, dan kebutuhan pelatihan kerja dari 400 pemuda penerima manfaat Dana Sinergi
- Laporan berkala hasil monitoring capaian indikator-indikator kinerja (KPI) SINERGI
- Laporan berkala evaluasi hasil kegiatan-kegiatan SINERGI, khususnya pelaksanaan Dana Sinergi
- S1 bidang sosial
- Berpengalaman 8-10 tahun dibidang yang sama di pelaksanaan program/proyek, lebih disukai dibidangmonitoring & evaluation
- Berpengalaman bekerja dengan INGO atau lingkungan internasional adalah nilai tambah.
- Berpengalaman bekerja dengan proyek USAID lebih diutamakan
- Memiliki kemampuan menulis dan wicara yang baik dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
- Memiliki kemampuan menulis dan menyiapkan laporan
- Dapat bekerja sama dengan tim dengan berbagai latar belakang, memiliki inisiatif dalam menjalankan kegiatan namun tetap menjaga jalur komunikasi, mengkoordinasi dan berhubungan dengan para pemangku kepentingan dan pihak-pihak terkait lainnya
- Bersedia ditempatkan di Jawa Tengah dan melaksanakan perjalanan dinas ke area proyek
- Mampu mengoperasikan komputer, MS Office dan aplikasi database
- Memiliki keahlian analitis dan konseptual dan kemampuan dalam menentukan tugas-tugas prioritas
- Memiliki kemampuan multi-tasking yang baik
Hanya pelamar dengan kualifikasi terbaik yang akan dihubungi.