Pembuatan Rencana
Induk Ekowisata di Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat
Pendahuluan
Keanekaragaman
hayati, keunikan dan keaslian budaya tradisional, keindahan bentang alam,
gejala alam serta peninggalan sejarah/budaya adalah anugerah Tuhan yang
berpotensi sebagai obyek dan daya tarik wisata alam (ODTWA). Kabupaten Raja
Ampat termasuk wilayah yang memiliki banyak ODTWA, tetapi pengembangannya belum
optimal. Dalam pengembangan wisata selama ini, wilayah di Kabupaten Raja Ampat
yang cukup dikenal adalah Kepulauan Wayag, Piaynemo, Pasir Timbul, Kampung Wisata
Arborek, atau sejumlah kawasan wisata di wilayah selatan Pulau Misool.
Sedangkan ODTWA di wilayah lainnya banyak yang belum dikenal dan belum
dikembangkan secara optimal, termasuk di kawasan Teluk Mayalibit, Pulau Waigeo.
Padahal beberapa ODTWA yang berada di kawasan Teluk Mayalibit mempunyai potensi
ekowisata dan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat.
Ekowisata
yang berkualitas di kawasan Teluk Mayalibit berpotensi sebagai wisata yang
berkelanjutan dengan mempertahankan kualitas obyek dan daya tarik alam. Selain
itu kegiatannya mampu berdampak kepada nilai-nilai kehidupan masyarakat
pengelola yaitu berupa peningkatkan pendapatan, kesejahteraan dan kehidupan
sosial masyarakat lokal. Namun demikian, apabila tidak direncanakan dengan konsep pembangunan pariwisata
berwawasan lingkungan kerusakan lingkungan akan terjadi. Pentingnya perencanaan
dalam pengembangan pariwisata sebagai suatu industri tidak lain adalah agar
perkembangan industri pariwisata sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dan
berhasil mencapai sasaran yang dikehendaki baik itu ditinjau dari segi ekonomi,
sosial, budaya dan lingkungan hidup. Perencanaan dapat menginformasikan
bagaimana kondisi dimasa mendatang melalui langkah-langkah yang akan diambil
dalam proses implementasinya secara lebih efisien dan sesuai dengan kondisi
kawasan yang dikelola.
Untuk
membuat perencanaan yang matang dan mendalam, komponen yang paling mendasar
adalah dengan membuat rencana induk atau masterplan. Rencana induk
merupakan perencanaan visual yang menghadirkan rencana pembangunan dan
pengembangan wisata alam dari konsep perencanaan yang paling filosofis hingga
perencanaan pembangunan fisik. Dengan rencana induk, perencanaan pengelolaan ekowisata
di kawasan Teluk Mayalibit dapat lekas terealisasi. Implementasi dari rencana
induk ini diharapkan dapat mempermudah pendamping maupun masyarakat yang
tergabung dalam unit pengelola wisata alam untuk dapat mengelola wisata alam di
kawasan Teluk Mayalibit dengan terstruktur sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar. Disamping itu, kegiatan konservasi alam bisa
terintegrasi secara konstruktif dalam aktivitas wisata alam yang akan
dijalankan. Dengan demikian, wisata alam yang berkesinambungan bisa teralisasi
untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan rencana induk ini untuk memberikan
arahan bagaimana sistem perencanaan pengelolaan wisata alam di kawasan Teluk
Mayalibit bisa berjalan dengan terstruktur sehingga memudahkan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Tujuan penyusunan rencana induk ini sebagai upaya untuk
penyelenggaraan sistem perencanaan hingga pengelolaan wisata alam di kawasan
Teluk Mayalibit yang memadai dengan mengintegrasikan konsep desain tapak,
rencana tata letak (site plan) hingga desain arsitektur sebagaimana
regulasi yang ada.
Output yang
diharapkan:
- Data potensi obyek wisata di kawasan Teluk Mayalibit.
- Rencana pengembangan potensi wisata di kawasan Teluk Mayalibit.
- Desain tapak obyek wisata di kawasan Teluk Mayalibit, khususnya di kampung Warimak dan Waifoi.
- Rencana tata letak (site plan) obyek wisata di kawasan Teluk Mayalibit, khususnya di kampung Warimak
dan Waifoi.
Tugas-Tugas:
- Berkoordinasi dengan manajemen FFI Program Raja Ampat terkait kegiatan.
- Melakukan survei potensi obyek wisata di kawasan Teluk Mayalibit.
- Membuat laporan perkembangan dan laporan akhir kegiatan sesuai dengan format yang telah disepakati.
- Membuat dokumen dokumentasi visual maupun audiovisual selama kegiatan
Deliverables:
- Dokumen rencana induk ekowisata di kawasan Teluk Mayalibit
- Dokumentasi visual maupun audiovisual selama kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan:
Pembuatan Rencana Induk Ekowisata di Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja
Ampat dilaksanakan selama 3 bulan
sejak Februari - April 2019. Laporan akhir diserahkan pada Mei 2019.
Pembayaran:
Pembayaran nilai kontrak akan ditransfer sebanyak 50%
setelah penandatanganan kontrak dan 50% setelah laporan akhir.
Prosedur
Aplikasi
Proposal Aplikasi
dikirimkan ke email indonesia@fauna-flora.org
paling lambat tanggal 5 Februari 2019 dengan mengirimkan:
- Profile lembaga
- Proposal Financial
- Proposal teknis termasuk Timeline, CV, referensi min. 2 pengalaman yang relevan