Fenner School of Environment and Society di Australian National
University (ANU) membuka program beasiswa untuk riset doktoral dalam
bidang dinamika pengairan dan lansekap. Pendaftaran beasiswa ini dibuka
hingga 31 Juli 2014
Tim riset yang dipimpin Professor Albert Van Dijk saat ini sedang mengembangkan metode baru untuk memonitor, mengkuantifikasi dan meramalkan sumber daya alam, bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan serta fungsi dan kesehatan ekosistem. Riset ini umumnya melibatkan kombinasi observasi bumi, modeling biofisik serta komponen riset lapangan lainnya.
Untuk melamar beasiswa ini, Anda harus memiliki gelar master dalam bidang riset, pemahaman dalam bidang proses pengairan dan lansekap, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan mampu bekerja dalam tim atau secara independen. Selain itu, pelamar juga diharapkan memiliki pengalaman dalam bidang modeling biofisika atau analisis data spasial dengan bahasa script seperti Matlab, R atau Python.
Beasiswa ini akan diberikan selama tiga tahun. Penerima beasiswa akan mendapatkan bantuan studi senilai 8.000 dolar Australia atau setara dengan Rp91,3 juta (Rp11.418 per dolar Australia) setiap tahunnya dan biaya operasional 5.000 dolar Australia (Rp57 juta).
Kandidat juga bisa melamar untuk mendapatkan tunjangan gaji senilai 26 ribu dolar Australia (Rp296,8 juta) per tahun yang juga termasuk biaya operasional dengan besaran sama. Pelamar yang sukses meraih beasiswa riset dan tunjangan gaji hanya akan mendapatkan satu kali biaya operasional.
Pendaftaran dilakukan secara online. Pelamar harus menyertakan formulir pendaftaran dan surat lamaran yang mencantumkan topik riset yang diinginkan.
Informasi lengkap dapat Anda simak di laman Australian National University. (rfa)
Tim riset yang dipimpin Professor Albert Van Dijk saat ini sedang mengembangkan metode baru untuk memonitor, mengkuantifikasi dan meramalkan sumber daya alam, bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan serta fungsi dan kesehatan ekosistem. Riset ini umumnya melibatkan kombinasi observasi bumi, modeling biofisik serta komponen riset lapangan lainnya.
Untuk melamar beasiswa ini, Anda harus memiliki gelar master dalam bidang riset, pemahaman dalam bidang proses pengairan dan lansekap, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan mampu bekerja dalam tim atau secara independen. Selain itu, pelamar juga diharapkan memiliki pengalaman dalam bidang modeling biofisika atau analisis data spasial dengan bahasa script seperti Matlab, R atau Python.
Beasiswa ini akan diberikan selama tiga tahun. Penerima beasiswa akan mendapatkan bantuan studi senilai 8.000 dolar Australia atau setara dengan Rp91,3 juta (Rp11.418 per dolar Australia) setiap tahunnya dan biaya operasional 5.000 dolar Australia (Rp57 juta).
Kandidat juga bisa melamar untuk mendapatkan tunjangan gaji senilai 26 ribu dolar Australia (Rp296,8 juta) per tahun yang juga termasuk biaya operasional dengan besaran sama. Pelamar yang sukses meraih beasiswa riset dan tunjangan gaji hanya akan mendapatkan satu kali biaya operasional.
Pendaftaran dilakukan secara online. Pelamar harus menyertakan formulir pendaftaran dan surat lamaran yang mencantumkan topik riset yang diinginkan.
Informasi lengkap dapat Anda simak di laman Australian National University. (rfa)