OXFAM
SEKILAS TENTANG OXFAM DI INDONESIA
Satu dari tiga penduduk dunia hidup dalam
kemiskinan. Oxfam bertekad untuk mengubah kondisi tersebut dengan menggerakkan
pemberdayaan masyarakat untuk memerangi kemiskinan. Di seluruh dunia, Oxfam
berupaya untuk menemukan solusi-solusi praktis dan inovatif guna membantu
masyarakat untuk keluar dari kemiskinan dan hidup lebih baik. Oxfam menyelamatkan
kehidupan dari berbagai ancaman dan membantu mengembangkan penghidupan
masyarakat di masa krisis. Oxfam juga melakukan kampanye secara luas agar
suara kaum miskin mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka.
Oxfam, dalam tiap upayanya, selalu bekerja bersama organisasi mitra serta
bergandengan tangan dengan masyarakat rentan, baik perempuan maupun laki-laki,
untuk mengakhiri ketidakadilan yang menyebabkan kemiskinan.
Di Indonesia, Oxfam bekerja sejak tahun 1957 untuk membantu pengurangan
kemiskinan serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh kaum miskin
maupun kelompok rentan lainnya. OXfam telah menjalin kerja sama yang erat
dengan berbagai organisasi nasional dan lokal di berbagai wilayah di Indonesia
guna memastikan pemenuhan hak perempuan atas penghidupan bekelanjutan,
hak untuk menyuarakan kepentingan dan berpartisipasi dalam mengambil keputusan
seta hak untuk memperoleh pelayanan sosial dasar, khususnya dalam pengurangan
resiko kebencanaan. Salah satu titik tumpu kampanye Oxfam dalam mendorong
keadilan ekonomi di Indonesia pada periode 2014-2015 adalah kampanye tentang
pemenuhan hak atas pangan, khususnya bagi para penghasil pangan skala kecil,
serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam beradaptasi terjhadap perubahan
iklim.
Konsultan Baseline
Survey Project “I am One I am Many”
LATAR BELAKANG
Dengan banyaknya agama dan kepercayaan tradisional
yang dipraktikkan penduduknya, diskriminasi terhadap kelompok agama minoritas
sering ditemukan di Indonesia. Berdasarkan laporan Komnas HAM, kasus diskriminasi
tidak hanya marak terjadi di Indonesia bagian Barat, tetapi juga Indonesia
Timur. Berdasarkan realitas ini, Oxfam di Indonesia dengan dua mitra lokal
(CIS Timor dan APIK NTB) berinisiatif untuk mengimplementasikan program
‘I am One, I am Many: Combating discrimination on the basis of religious
identities and beliefs’ di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa
Tenggara Timur (NTT). Program tiga tahun ini bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan aksi anak-anak muda, media, dan organisasi sipil melawan
diskriminasi keagamaan dan mempromosikan perdamaian.
Untuk mengawali program tersebut, dirasa perlu
adanya baseline survey untuk memperoleh data awal yang digunakan sebagai
acuan dan rekomendasi melakukan program di lapangan. Data awal yang diperlukan
mencakup dinamika sosial, budaya, dan politik masyarakat setempat, gambaran
kehidupan beragama dan penegakan hak asasi manusia, serta kapasitas anak
muda, media, dan mitra.
TUJUAN :
Tujuan dari baseline ini adalah mengumpulkan
data awal yang relevan dengan indikator kunci yang ditetapkan pada wilayah
program dan mengetahui kondisi terkini sebelum program dilaksanakan. Di
samping sebagai data awal, baseline akan sangat membantu proses monitoring,
implementasi, dan evaluasi di akhir program.
Cakupan Kerja dan
Output yang Diharapkan
Cakupan kerja konsultan terpilih akan mencakup
hal-hal sebagai berikut, namun tidak terbatas:
Baseline ini akan menggunakan beberapa metode atau teknik pengumpulan data:
Survei baseline akan dilaksanakan di 17 desa wilayah program yang berada di kabupaten berikut:
Calon konsultan yang tertarik dengan peluang jasa konsultansi ini diharapkan memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Mengembangkan desain baseline yang sudah ada sesuai konteks Indonesia
- Membuat sistem data entry yang sesuai
- Memastikan kualitas data yang dilakukan
- Melakukan data cleaning, data analysis, dan reporting
- Data set SPSS atau dalam software sejenis yang dipergunakan, serta soft copy data/informasi yang diperoleh dari lapangan seperti transkrip diskusi/FGD/KII
- Draft laporan untuk proses review
- Presentasi key findings
- Laporan final
Baseline ini akan menggunakan beberapa metode atau teknik pengumpulan data:
- Pengisian kuesioner
- Wawancara
- Focus group discussion (FGD)
- Studi pustaka
- Anggota CIS Timor dan APIK NTB
- Organisasi anak muda di lokasi program
- Pemerintah lokal di lokasi program
- Pemimpin agama di lokasi program
- Pemimpin adat di lokasi program
Survei baseline akan dilaksanakan di 17 desa wilayah program yang berada di kabupaten berikut:
- Nusa Tenggara Barat
- Kabupaten Lombok Tengah
- Kabupaten Lombok Timur
- Kotamadya Mataram
- Nusa Tenggara Timur
- Kabupaten Belu
- Kabupaten Kupang
- Kotamadya Kupang
- Project Manager dan MEL Coordinator Gender Justice dari Oxfam adalah focal persons yang akan terlibat aktif dalam seluruh proses baseline, mulai dari perencanaan hingga supervisi pelaksanaan di lapangan dan pelaporan
- Baseline akan dilaksanakan oleh satu orang konsultan independen dan dua mitra lokal (CIS Timor dan APIK NTB) yang akan direkrut sesuai kebijakan Oxfam. Konsultan akan berbasis di Jakarta dan berkoordinasi langsung dengan Oxfam, sedangkan mitra lokal bertanggung jawab untuk implementasi baseline di lapangan.
Calon konsultan yang tertarik dengan peluang jasa konsultansi ini diharapkan memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Memiliki komitmen kuat pada pencapaian keadilan gender
- Memahami isu pergerakan dan pemberdayaan anak muda, HAM, dan multikulturalisme
- Memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian sosial dan baseline survey minimal 4 tahun
- Mampu menganalisis data dan menulis laporan baseline dengan baik
- Dapat melakukan pekerjaan dengan periode waktu yang diharapkan
- Familiar dengan konteks NTB dan NTT, serta lebih baik jika memiliki jejaring dengan individu atau institusi di dua wilayah tersebut
SYARAT & KETENTUAN
- Memasukkan proposal
- Budget yang ditawarkan meliputi budget untuk jasa transportasi, akomodasi dan konsumsi kegiatan termasuk honor konsultan
- Memasukan CV calon konsultan
Proposal dan budget dapat dikirimkan melalui
email ke jakarta@oxfam.org.uk, dengan subject “Baseline Survey GJ”.
Batas pengiriman proposal: 4 Mei 2016.
Oxfam works
with others to overcome poverty and suffering