Rutgers WPF Indonesia adalah sebuah organisasi yang bekerja
dalam bidang hak dan kesehatan seksual dan reproduksi (SRHR), dan kekerasan
berbasis gender dan seksualitas (SGBV). Kami memiliki keahlian dan rekam jejak yang panjang
dan bekerja di banyak negara di seluruh dunia. Rutgers WPF Indonesia terdiri
dari 20 anggota tim yang dinamis. Kami bekerja sama dengan banyak organisasi
mitra dalam mempromosikan SRHR dan menanggulangi SGBV di Indonesia.
Term
of Reference
FILM DOKUMENTER UNITED FOR BODY RIGHT (UFBR)
1. Latar Belakang
Program United for Body Rights adalah program global yang
didukung oleh Kementrian Luar Negri Belanda dan telah diimplementasikan di Indonesia
sejak tahun 2011. Program UFBR di Indonesia berfokus pada tiga isu utama yakni
penyediaan informasi terkait SRHR kepada remaja dan perempuan, penyediaan
layanan kesehatan reproduksi, dan mendukung organisasi sipil di Indonesia
secara kelembagaan.
Dalam lima tahun perjalanan program ini, banyak sekali
pembelajaran yang didapat. Melalui program ini, 17 organisasi sosial
kemasyarakatan yang bergerak di bidang HIV, keberagaman seksualitas, kesehatan
reproduksi, remaja, kekerasan terhadap perempuan menyatukan visi dan membentuk
Aliansi Satu Visi. Aliansi ini bergerak di tiga
isu utama yakni pendidikan seksualitas, akses layanan kesehatan, dan
perlindungan terhadap kekerasan.
Cakupan program UFBR di Indonesia pun cukup luas, mulai dari
Jambi, Lampung, DKI Jakarta hingga Jogjakarta. Rutgers WPF Indonesia sebagai
pengelola program menggandeng organisasi lokal sebagai mitra untuk bergerak
bersama mendukung visi pemerintah dan juga pembangunan internasional dalam
kerangka pencapaian Millenium Development
Goals 3 and 4.
Memasuki tahun 2015 sebagai tahun terakhir implementasi
program UFBR di Indonesia, Rutgers WPF Indonesia sebagai koordinator program
nasional ingin mendokumentasikan pembelajaran yang kami dapat selama lima tahun
pelaksanaan program dalam berbagai media. Salah satu media yang ingin kami
sasar adalah film dokumenter.
Film dokumenter yang akan kami buat ditujukan untuk publik
dan komunitas yang memiliki ketertarikan terhadap isu remaja dan perempuan dan
juga pemangku kepentingan. Isu yang ingin kami angkat secara khusus adalah
mengenai implementasi pendidikan seksualitas di Indonesia dan bagaimana layanan
kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk layanan terhadap perempuan korban
kekerasan diberikan kepada klien. Selain itu kami ingin mengangkat bagaimana
kemitraan yang terjalin dalam Aliansi Satu Visi bisa menjadi pembelajaran bagi
organisasi sosial kemasyarakatan dalam melaksanakan program SRHR.
Untuk kebutuhan ini, kami membutuhkan rumah produksi
yang mampu membuat film dokumenter dengan pendekatan yang populer namun tetap
berpegang teguh pada substansi isu SRHR di Indonesia.
2. Tujuan
Melakukan peningkatan kepedulian kepada komunitas yang
relevan dengan isu remaja dan perempuan melalui film dokumenter yang memuatkan
pembelajaran (lessons learnt) tentang isu pendidikan seksualitas, layanan
kesehatan reproduksi dan kemitraan organisasi sipil.
3. Ruang Lingkup Pekerjaan
Rumah Produksi akan bekerja berdasarkan rincian kerja
berikut:
a) Mengembangkan konsep besar untuk film dokumenter yang
mencakup isu pendidikan seksualitas, layanan kesehatan dan juga kemitraan
organisasi sipil dengan mempromosikan pendekatan yang positif terhadap seksualitas.
b)
Membuat film dokumenter paling lambat 30 September 2015.
4. Keluaran
a)
Inception
report (7 hari setelah penandatangan kontrak), yg mencantumkan,
rencana kerja, timeline, dan strategi yang akan ditempuh.
b)
Film dokumenter
c)
Laporan akhir proses pembuatan film dokumenter (max 20
halaman)
5. Metodologi
Pada saat permulaan pekerjaan,
Rumah Produksi akan menelaah berbagai dokumen dan materi program UFBR. Setelah
menelaah, Rumah Produksi akan membuat konsep film yang kemudian diterjemahkan
ke dalam timeline. Dalam kerjanya, Rumah Produksi akan berkoordinasi dengan
Program Manager dan Communication Officer. Materi yang dibuat akan melalui
evaluasi oleh PM dan Communication Officer untuk kemudian dieksekusi ke dalam
materi film.
No
|
Aktivitas
|
Deadline
|
Keterangan
|
1
|
Proses
pengembangan ide film dan riset
|
3 Juli
2015
|
Oleh Rumah Produksi
|
2
|
Review
ide dari tim Rutgers WPF
|
10
Juli 2015
|
Oleh
PM, PO, dan CO
|
3
|
Pengambilan
gambar
|
7
Agustus 2015
|
Oleh
Rumah Produksi
|
4
|
Editting
|
21
Agustus 2015
|
Oleh
Rumah Produksi
|
5
|
Materi
final
|
4
September
|
Oleh
Rumah Produksi
|
6
|
Distribusi
dan pemutaran film:
-Youtube
-International
Conference on Family Planning
-
Public event on Lesson Learned of UFBR (Before 30 september)
|
30 September 2015
|
Rutgers
WPF dan Aliansi Satu Visi
|
6. Keahlian yang Dibutuhkan
Keahlian yang dibutuhkan oleh konsultant ini adalah:
a)
Kemampuan untuk mengembangkan
konsep film dokumenter.
b)
Pengalaman sebagai praktisi film
dokumenter khususnya dengan topik terkait seksualitas, gender, dan remaja oleh
organisasi non profit.
7. Cara Pembayaran
Cara
Pembayaran yang akan dilakukan untuk pekerjaan ini, sebagai berikut :
a)
Pembayaran pertama sebesar 20% dari total biaya, setelah
penandatanganan kontrak.
b)
Pembayaran kedua sebesar 20% dari total biaya, setelah presentasi
ide pertama diterima.
c)
Pembayaran ketiga sebesar 20% dari total biaya, setelah proses
pengambilan gambar selesai dilakukan.
d)
Pembayaran keempat sebesar 20% dari total biaya, setelah editing
pertama dipresentasikan.
e)
Pembayaran kelima sebesar 20% dari total biaya, setelah materi
terakhir selesai.
8. Cara Menyampaikan Penawaran
Rumah
Produksi yang berminat, harap menyampaikan dokumen sebagai berikut :
a) Tulisan pendek (maksimal 2 halaman) yang menjelaskan pemahaman terhadap pekerjaan, langkah dan pendekatan yang
akan digunakan dalam pembuatan film
documenter ini termasuk timeline,
ketersediaan waktu, dan budget
yang diajukan.
b)
CV yang relevan dengan pekerjaan ini.
c)
Portofolio yang relevan
Dokumen dikirimkan melalui
e-mail ke recruitment.rutgerswpf.indo@gmail.com dengan mencantumkan posisi:
Film Dokumenter UFBR, dengan deadline 19 Juni
2015.