Terms of Reference
Konsultan Peneliti Analisa Konten
1. Latar belakang
Access, Services and Knowledge (ASK) adalah
program yang diperuntukkan bagi remaja usia
10-24 tahun, khususnya mereka yang selama ini belum memilik akses memadai kepada informasi dan
layanan SRHR. Termasuk di dalamnya remaja LGBT, remaja jalanan, remaja berkebutuhan
khusus,
remaja yang bermasalah dengan hukum, dan remaja dengan
HIV dan AIDS. Program ini memfokuskan pada upaya pemberian informasi dan
layanan SRHR yang berkualitas dan adekuat. Program ASK yang berlangsung sejak Januari 2013 hingga Desember 2015 dilaksanakan
di
tujuh negara anggota: Kenya,
Uganda, Ethiopia, Ghana, Senegal, Pakistan dan Indonesia. Di Indonesia sendiri program ini diimplementasikan di DKI Jakarta, DI
Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Untuk mendukung pengembangan strategi komunikasi di dalam
program ASK dibutuhkan riset operasional
(OR) dengan
tujuan utama: (1) Mengidentifikasi informasi yang ada dan
yang paling diperlukan oleh remaja, khususnya remaja yang aksesnya terbatas dan
(2) mengidentifikasi kanal-kanal informasi dan konten untuk
memberikan input bagi pengembangan intervensi khususnya
berkaitan dengan pemberian informasi kepada remaja. OR ini akan menghasilkan strategi komunikasi yang efektif, mempertajam
pesan yang disampaikan, memilih media komunikasi yang paling tepat, dan saran-saran spesifik yang akan
memastikan keberhasilan pemberian informasi kepada remaja, khususnya dari
kelompok yang belum terlayani (under-served)
seperti tersebut di atas.
OR telah berlangsung beberapa bulan. Studi pendahuluan
berupa pemetaan dan field research
sedang dilaksanakan. Berdasarkan pemetaan yang telah
dilakukan diketahui bahwa partner pelaksana ASK menggunakan beragam strategi
komunikasi. Tujuan besar dari pemberian informasi ini relatif sama, mencakup
(1) peningkatan pengetahuan remaja tentang SRHR, (2) menyediakan informasi
tentang ketersediaan layanan dan proses rujukan, dan (3) untuk konseling, suatu
jenis layanan yang banyak diminati oleh remaja.
Temuan lain adalah semua partner mengandalkan radio sebagai kanal
informasi yang paling efektif dalam menjangkau remaja. Di saat yang bersamaan sosial media, khususnya
Facebook dan twitter, adalah kanal informasi yang paling populer di kalangan
remaja saat ini.
Terkait dengan temuan ini,
diketahui juga bahwa para pengguna media sosial mengakses melalui telepon
pintar (smartphone). Sebanyak 68% di antara
pengguna telepon pintar adalah remaja. Data ini juga penting untuk diketahui mengingat penyampaian pesan melalui
mobile platforms lain seperti BBM dan
Whatsapp juga cukup populer di kalangan partner ASK untuk menjangkau kelompok
sasaran mereka.
Untuk memperkaya data dan
rekomendasi, selain riset lapangan diperlukan juga analisa konten yang memadai terkait pesan-pesan SRHR dan medium
yang digunakan oleh partner ASK. Analisa konten yang akan dilakukan secara
retrospektif dengan melihat kembali informasi dan pesan yang disampaikan,
berikut tanggapan yang diperoleh partner, selama periode Agustus-September
2014. Untuk itu dibutuhkan bantuan dari ahli komunikasi yang berpengalaman
melakukan studi analisa konten seperti ini.
Dua pertanyaan OR untuk bagian
Analisa Konten ini adalah:
- Bagaimana pesan-pesan SRHR yang disampaikan oleh mitra ASK melalui kanal-kanal langsung (TV, radio, koran, media sosial, website, SMS boosts dan layanan helpline) bisa diintegrasikan ke dalam sebuah strategi komunikasi yang komprehensif?
- Bagaimana konten yang tersedia bisa digunakan untuk memperkuat kapasitas pendidik sebaya, konselor helplines, staf dan relawan yang terlibat di dalam ASK program dalam memberikan informasi langsung kepada kelompok sasaran yang memiliki akses terbatas kepada media on-line.
Konsultan akan bekerja langsung dengan
tim PME, Communication Officer, dan Operational Research Koordinator di RutgersWPF Indonesia dan para partner
pelaksana yakni PKBI DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jatim, CD Bethesda, ARI dan
YPI. Sementara Jawa Tengah dan Bali tidak akan diambil datanya dalam kegiatan
OR ini.
2. Ruang Lingkup
Secara rinci tugas
dari konsultan analisa konten adalah seperti berikut:
- Melakukan analisa konten terhadap pesan dan kanal-kanal media yang digunakan partner (terutama facebook & twitter) pada periode Agustus –September 2014, dan memfokuskan pada 2-3 topik SRHR yang paling banyak diangkat oleh partner, melalui kanal-kanal yang menjadi favorit remaja.
- Melakukan telaah atas konten yang disiarkan melalui berbagai kanal informasi oleh para mitra ASK.
- Memberikan laporan naratif dan overview dalam bentuk grafis, yang menunjukkan (a) gap dalam pemberian informasi, (b) aspek-aspek yang berbeda dan saling melengkapi dalam informasi atau pesan yang disampaikan, (c) format yang digunakan, dan (d) tantangan dan hambatan dalam memakai format-fomat tersebut.
- Melakukan telaah atas pelibatan remaja dalam pengembangan materi konten, sebagai bagian dari pelibatan remaja secara bermakna (meaningful youth participation) dalam desain program-program untuk mereka.
3. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kerja konsultan konten
analisis ini adalah:
- Laporan dan rekomendasi analisa konten media yang dimiliki partner dan media. Isi laporan merujuk pada poin (c) Ruang Lingkup di atas.
- Kompilasi materi kesehatan reproduksi dan seksualitas untuk keseluruhan materi kampanye nasional melalui media online (facebook & twitter) yang dimiliki partner program ASK
- Dokumen strategi pengemasan isu di media online bagi partner.
- Rekomendasi instrumen teknis pengukuran efektivitas media online dalam kaitannya dengan communication strategy bagi partner ASK.
4. Metodologi
Konsultan akan menelaah strategi mitra
program ASK yang sudah dilakukan dan mengompilasi konten yang disiarkan melalui
kanal-kanal media yang dimiliki partner baik online maupun platform lainnya
(radio, koran, TV SRHR, etc) dalam periode Agustus-September. Dalam kerjanya,
konsultan akan berkoordinasi dengan Operational
Research Specialist. Konsultan akan diminta untuk membuat
rencana kerja sesuai dengan pertanyaan riset dan output yang diminta.
5. Lini masa
20 Oktober : Penelaahan dan perekaman konten dari media
online partner ASK
27 Oktober :
Presentasi pertama
15 November : Finalisasi
seluruh data konten di media yang dimiliki partner
16 - 30 November : Asistensi mitra teknis tools pengukuran media online
1 Desember : Draft pertama laporan, termasuk grafis
7 Desember : Input dari
Tim OR RutgersWPF Indonesia
15 Desember : Laporan FINAL disetujui
Jumlah hari kerja tidak melebihi 25 hari, sejak perjanjian
disepakati pada Oktober hingga 15 Desember.
6. Remunerasi dan Periode Pembayaran
Peneliti
analisa konten akan menerima pembayaran untuk jasa yang diberikan, dengan
pengaturan sebagai berikut:
- 40% pembayaran pertama dari biaya konsultansi akan dibayar setelah kontrak ditandatangani.
- 30% pembayaran setelah draft laporan awal diterima.
- 30% pembayaran terakhir setelah laporan FINAL diterima dan disetujui.
- Segala pengeluaran untuk perjalanan dan asuransi Peneliti ke luar kota akan ditanggung oleh Rutgers WPF Indonesia sesuai dengan standar yang berlaku di organisasi.
7. How to Apply
Pihak yang berminat diharap untuk mengirimkan:
- Tulisan singkat tentang mengapa Anda berminat (maksimal 3 halaman) yang dengan jelas menerangkan tentang tugas, langkah-langkah dalam analisa konten, dan batasan-batasan studi
- Budget yang diperlukan untuk mengambil data di lapangan (Jakarta, Yogyakarta dan Jawa Timur).
- Fee consultation yang diharapkan per hari.
- Curriculum vitae yang menunjukkan pengalaman dalam pengerjaan analisa konten sebelumnya di bidang media online tentang isu-isu sosial.
- Contoh laporan analisa konten yang sudah dikerjakan.
Syarat-syarat
serta pengiriman aplikasi dapat dikirimkan melalui e-mail ke recruitment.rutgerswpfindo@gmail.com,
dengan merujuk pada posisi yang tersedia.
Hanya
kandidat yang memenuhi syarat yang akan dihubungi.